INTEGRASI PENDIDIKAN ISLAM DAN IPTEK
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Kelompok Semester VI G
Program Strata Satu ( S-1 ) Fakultas Tarbiyah
Mata
Kuliah Kapita Selekta PAI
Dosen
Drs. H.
M. Muhtar Saefudin. M. Ag
Disusun Oleh :
AKHMAD ZAINUL NGASROF H NIM.
2103835
AKHMAD MUKHLISON NIM.
2014054
MUHAMMAD SODIK NIM.
2104070
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
( STAINU ) KEBUMEN
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT.Atas segala karunia yang
diberikan,Alhamdulillah akhirnya makalah ini Kapita selekta PAI yang berjudul “Integrasi Pendidikan Islam dan IPTEK ”,sebagai tugas tersetruktur dapat terselesaikan tanpa
suatu halangan apapun.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Drs. H. M. Muhtar
Saefudin. M. Ag selaku dosen pengampu mata kuliah “Kapita Selekta PAI” atas
segala bimbingan dan arahan yang telah diberikan,serta tak lupa pula kepada
teman teman mahasiswa kelas G Semester VI Enam ) Prodi PAI atas kerja sama yang telah
diberikan,dan semua pihak yang tidak dapat kami sebut satu persatu.
Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna,maka dari itu kami sangat mengharap kritik
dan saran yang membangun,sebagai bahan masukan dalam penyusunan makalah dan
tugas tugas kami selanjutnya.
Harapan
kami,semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita bersama.Amin ya Robbal
‘Alamin.
Kebumen,………………2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
|
…………………………………………………………………………………..
|
I
|
||||||||||||
DAFTAR ISI
|
……………………………………………………………………………………………….
|
II
|
||||||||||||
KATA PENGANTAR
|
…………………………………………………………………………………
|
III
|
||||||||||||
BAB I PENDAHULUAN
|
|
|
||||||||||||
A.
Latar belakang
|
…………………………………………………………………………………..
|
1
|
||||||||||||
B.
Rumusan Masalah
|
……………………………………………………………………………
|
1
|
||||||||||||
BAB II PEMBAHASAN
|
|
|
||||||||||||
A.
Pengertian integrasi
|
……………………………………………………………………………
|
3
|
||||||||||||
B.
Pengertian
pendidikan islam
|
………………………………………………………………..
|
3
|
||||||||||||
C.
Pendidikan
Islam dan IPTEK
|
……………………………………………………………
|
4
|
||||||||||||
D.
Peran Pendidikan Agama Islam dalam
Perkembangan Teknologi
|
….
|
7
|
||||||||||||
E.
Landasan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi
|
……………………………………
|
8
|
||||||||||||
F.
Landasan Empiris
|
………………………………………………………………………………
|
9
|
||||||||||||
BAB III PENUTUP
|
|
|
||||||||||||
A.
Kesimpulan
|
…………………………………………………………………………………….
|
11
|
||||||||||||
B.
Saran
|
……………………………………………………………………………………………………….
|
11
|
||||||||||||
DAFTAR PUSTAKA
|
|
12
|
||||||||||||
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Jika hanya mempunyai iman dan takwa tetapi tertinggal
dari Ilmu pengetahuan dan teknologi maka umat islam akan tergantung
kepada bangsa lain. Islam akan terpinggirkan dari percaturan global.Sebaliknya
bila hanya unggul secara Ipteks tapi kering Iman dan takwa maka umat Islam
hanya akan menjadi bangsa yang arogan. Suatu peradaban yang hanya mengejar
kesenangan dunia dan hidup secara hedonistik.
Selainkarena adanya problem dikotomi antara apa yang
dinamakan ilmu-ilmu umum (sains) dan ilmu-ilmu agama (Islam), juga disebabkan
oleh adanya kenyataan bahwa pengembangan ipteks dalam sistem pendidikan kita
tampaknya berjalan sendiri, tanpa dukungan asas iman dan taqwa yang kuat,
sehingga dikhawatirkan pengembangan dan kemajuan ipteks tidak memiliki nilai
tambah dan tidak memberikan manfaat yang cukup berarti bagi kemajuan dan
kemaslahatan umat dan bangsa dalam arti yang seluas-luasnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian Integrasi?
2.
Apa
pengertian Pendidikan Islam?
3.
Bagaiman
hubungan antara Pendidikan Islam dan IPTEK?
4.
Bagaimana Peran Pendidikan Agama Islam dalam
Perkembangan Teknologi?
5.
Landasan apa saja yang digunakan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian integrasi
Kata
“integrasi” berasal dari bahasa latin integer, yang berarti utuh atau
menyeluruh. Berdasarkan arti etimologisnya itu, integrasi dapat diartikan
sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.
Dalam Kamus Pelajar Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama, kata integrasi memiliki pengertian penyatuan hingga menjadi
kesatuan yg utuh atau bulat
B. Pendidikan Islam
Pengertian
pendidikan Islam menurut Hasbullah merupakan pewarisan dan perkembangan budaya
manusia yang bersumber dan berpedoman ajaran Islam sebagai yang termaktub dalam
AL-Qur’an dan Sunnah Rasul, yang dimaksudkan adalah dalam rangka terbentuknya
kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan demikian ciri yang
membedakan antara pendidikan Islam dengan yang lain adalah pada penggunaan
ajaran Islam sebagai pedoman dalam proses pewarisan dan pengembangan budaya
umat manusia tersebut. Sedangkan Haidar
Putra Daulay menyatakan bahwa hakikat pendidikan Islam adalah pembentukan
manusia yang dicita-citakan, sehingga dengan demikian pendidikan Islam adalah
proses pembentukan manusia ke arah yang dicita-citakan Islam.
Dari
beberapa definisi di atas, maka dapat diambil pengertian bahwa yang
dimaksud Pendidikan Agama Islam adalah suatu aktivitas atau usaha-usaha
tindakan dan bimbingan yang dilakukan secara sadar dan sengaja serta terencana
yang mengarah pada terbentuknya kepribadian anak didik yang sesuai dengan
norma-norma yang ditentukan oleh ajaran agama.
Peradapan
manusia sekarang menghadapi suatu cobaan yang dahsyat.yaitu keruntuhan berbagai
pola kehidupan yang bisa digunakan oleh manusia untuk menanggapi hidup ini. Ada
satu kelompok yang yang melihat nilai- nilai lama mulai runtuh sedangkan
nilai-nilai baru muncul untuk menggantikan yang lama.
C. Pendidikan Islam dan IPTEK
Merujuk kepada sejarah Islam,
teknologi bukanlah sesuatu yang asing. Teknologi akan terus berkembang sejalan
dengan kepandaian manusia untuk memudahkan urusan kehidupan. Islam tidak pernah
menghalangi atau bahkan mengharamkan teknologi terutama dimanfaatkan untuk
pendidikan. Tidak ada hukum sesuatu itu haram kecuali terdapat nas dan dalil
terang menyatakan sesuatu itu haram.
Wacana perpaduan antara sains dan
Agama di Indonesia sudah lama digaungkan sebagaimana yang tertuang dalam UUSPN
Nomor 20 Tahun 2003 pasal 30 yang mewajibkan penyelenggaraan pendidikan Agama
pada semua strata pendidikan sebagai bentuk kesadaran bersama untuk mencapai
kualitas hidup yang utuh.
Peserta didik saat ini sangat kritis
dan tidak begitu saja menerima pelajaran pendidikan agama Islam. Ketika
disampaikan tentang haramnya makanan tertentu maka mereka tidak serta merta
menerima namun mereka mempertanyakan tentang keharaman makanan tersebut. Dalam
kasus seperti inilah peran sains diharapkan mampu memberikan penjelasan secara
menyeluruh. Sehingga antara pendidikan agama Islam dan sains dapat saling
mendukung dalam memberikan pemahaman yang utuh kepada peserta didik.
Integrasi sinergis antara Agama dan
ilmu pengetahuan secara konsisten akan menghasilkan sumber daya yang handal
dalam mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dengan diperkuat oleh spiritualitas
yang kokoh dalam menghadapi kehidupan. Islam tidak lagi dianggap sebagai Agama
yang kolot, melaikan sebuah kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri di berbagai
bidang kehidupan, dan sebagai fasilitas untuk perkembangan ilmu dan
teknologi.
Dalam ilmu pengetahuan modern dapat
kita temuakn berbagi “jejak kaki” yang menunjukan bahwa sumbangna islam itu
terutama berujud berbagai bahan yang merupakan high culture umat manusia itu
dan sampai batas tertentu, juga saat sekarang sebagaimana tercermin pada
istilah-istilah ilmiah[1].
Dengan seperti itu maka sejarah mencatat bahwa umat islam adalah yang
menginternasionalakan ilmu pengetahuan. Jika sebelumnya suatu cabang ilmu
pengetahuan hanya merupakan kekayaan nasional bangsa tertentu, maka sejk islam
dan dalam peradaban islam, ilmu-ilmu itu tumbuh menjadi kekayaan bersama umat
manusia. Pemjelasan mendasar atas kenyataan-kenyataan itu terdapat dalam islam,
yang memendang bahwa umat manusia adalah mahluk tuhan yang ditunjuk menjadi
kholifah bagi-Nya dimuka bumi ini
Memahami lingkungan hidup, baik yang
fisik maupun yang sosio-kultural, dapat dipandang sebagai pemenuhan fungsi
kekehilafan manusia. Hal itu juga berarti usaha memahami sunnatullah
(hukum-hukum tuhan) yang telah ditetpkannya untuk alam ciptaanya semua ini
melahirkan ilmu pengetahuan termasuk ilmu pengetahuan yang modern maka
bertindak dengan berpedoman pada hasil-hasil penemuan ilmiah adalah bertindak
sesuai dengan sunnatullah.dengan kata lain hal ini merupakan suatu bentuk
ketundukan kepada Allah, dan berarti pula suatu bentuk keislaman. Oleh karena
itu, Al-Qur’an menyebutkan bahwa dosa terbesar menusia yang tak terampuni ialah
syirik.
Jadi jelas, bahwa sumber sumbangan
islam bagi ilmu pengetahuan ialah paham tauhid : monotaisme yang tegak dan
tidak mengenal kompromi. Tauhid juga bisa disebut sebagai paham ketuhanan yang
maha esa adalah ajaran yang menegaskan bahwa tuhan adalah asal usul dan tujuan
hidup manusia, termasuk peradaban dan ilmu pengetahuannya. Kini muncul banyak
kritik kepada peradaban modern dengan tekhnologi dan ilmu pengetahuannya itu.
Dari sudut pandang islam, hanya segi metode dan empirisisme ilmu pengetahuan
modernlah yang nampaknya abash (valid). Sedangkan dalam hal moral dan etika,
ilmu pengetahuan modern amat miskin. Hal ini bisa menjadi sumber ancaman lebih
lanjut umat manusia. Disinilah letak inti sumbangan islam dengan sitem keimanan
berdasrkan tauhid itu, kaum muslimin diharapkan mampu menawarkan penyelesaian
atas masalah moral dan etika ilmu pengetahuan modern. Manusia harus disadarkan
kembali akan fungsinya sebagai ciptaan tuhan, yang dipih untuk menjadi
khalifahnya, dan harus mampu mempertanggungjawabkan seluruh tindakannya dimuka
bumi ini kepadnya. Ilmu pengetahuan berasal dari tuhan, dan harus digunkan
dalam semangat mengabdi kepadanya. [2]
D. Peran
Pendidikan Agama Islam dalam Perkembangan Teknologi
Peran Pendidikan Islam dalam
perkembangan teknologi, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Aqidah Islam Sebagai Dasar Sains dan Teknologi
Inilah peran pertama pendidikan
islam yang dimainkan dalam iptek, yaitu menjadikan aqidah Islam sebagai basis
segala konsep dan aplikasi iptek. Inilah paradigma Islam sebagaimana yang telah
dibawa oleh Rasulullah SAW.
b.
Syariah Islam sebagai Standar Pemanfaatan Sains dan
Teknologi
Peran kedua Islam dalam perkembangan
sains dan teknologi, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar
pemanfaatan sains dan teknologi. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah
Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga
bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh
syariah Islam. Sedangkan sains dan teknologi yang tidak boleh dimanfaatkan,
adalah yang telah diharamkan syariah Islam[3].
Jika dua peran ini dapat dimainkan oleh umat Islam dengan baik, insyaAlloh akan
ada berbagai berkah dari Allah kepada umat Islam dan juga seluruh umat manusia.
Teknologi informasi ini dapat
menduduki tempat dalam jenjang pengetahuan menurut klasifikasi yang telah wujud
selam ini, maka ia dapat diasnggap sebagai ilmu atau sekurang-kurangnya sebagai
ketrampilan, kalau maka ia tidak lebih dari letupan-letupan kejahilan yang
menyertai letupan-letupan pengetahuan yang melanda dunia dewas ini.
Dalam sejarah umat manusia ada
berbagai peristiwa yang dianggap noleh pakar-pakar sejarah sebagai pertanda
bermulanya era baru yang membedkan era baru itu dengan masa sebelumnya, kat
buku-buku sejarah membuat revolusi teerhadap kehidupan manusi, sehingga apa
yang berlaku setelah itu samasekali tak dapat dibayangkan sebelum itu.
Penciptaan tulisan adalah salah satu peristiwa yang maha penting itu. Penemuan
titik nol oleh saintis-saintis islam juga adalah salah satu peristiwa penting
itu[4].
Begitu juga dengan penemuan percetakan telah membawa revolusi industry dieropa.
Barangkali penemuan computer ini adalah diantara peristiwa-peristiwa penting
yang merubah sejarah dunia ini.
E. Landasan
Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi
Ilmu
pengetahuan dan tekhnologi (iptek) pada hakikatnya adalah hasil kebudayaan
manusia yang berkembang peset seiring dengan lajunya perkembangan masyarakat.
Tekhnologi merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu lainnya yang
berfungsi untuk memecahkan maslah-masalah praktis .perkembangan ilmu
pengetahuan didunia yang semakin pesat berkembang serta arus transformasi ilmu
tekhnologi yang tak mungkin terelakan lagi, menjafdikan kurikulum pendidikan
harus disesuaikan dengan kondisi modern sekarang ini. Kegiatan pendidikan juga
membutuhkan dukungan dari penggunaan alat-alat hasil tekhnologi industry
(radio, TV, Komputer,LCD).yang lasim disebut dengan pendekatan informasi
tekhnologi dan komunikasi[5].
Mengingat pendidikan merupakan upaya
menyiapkan peserta didik menghadapi masa depan dan perubahan masyarakat yang
semakin pesat terutama dalam perunabahan iptek, maka pengembangan kurikulum
harus berdasarkan iptek. Landasan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum. Hali ini dimaksudkan untuk lebih
berorientasi kemasa depan sehingga peserta didik akan mencapai tingkat
pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman
F. Landasan
Empiris
Pada
awalnya, ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang dimiliki manusia masih relative
sederhan , namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan yang cukup
pesat. Berbagai penemuan dan teori-teori baru muncul dan terus berlangsung
hingga saat ini, dan dipastikan kedepannya akan harus berkembang. Dengan
berkembangnya iptek. Tuntutan-tuntutan barupun muncul dalam aspek kehidupan,
seperti diterapkannya prinsip demokrasi, desentralisasi, dan keadilan, termasuk
juga dalam system pendidikan. Tuntutan tersebut menyangkut pembaruan system
pendidikan, salah satunya pembaharuan kurikulum, yaitu diversifikasi kurikulum
untuk melayani peserta didik dan potensi daeraah yang beragama. Kemajuan cepat
dalam bidang informasi dan tekhnologi dalam dasawarsa terakhir telah
berpengaruh pada perdaban manusia melebihi angkauan pemikiran manusia
sebelumnya. Pengaruh ini terlihat pada pergeseran tatan sosial, ekonomi, dan
politik yang memerlukan keseimbangan baru antara nilai-nilai, pemikiran, dan
cara kehidupan yang berlaku pada konteks global dan local. Selain itu, dalam
abad pengetahuan seperti sekarang ini, diperlukan masyarakat yang
berpengetahuan luas melalui belajar sepanjang hayat (long life education) denag
standar mutu yang tinggi. Pengetahuan dan ketrampilan yang harus dikuasia
masyarakat bsangat beragam sehingga diperlukan sebuah kurikulum yang dilengkapi
dengan kemampaun mekognisdan kompetensi untuk berfikir dan belajar dan
bagaimana belajar (learning to learn); mengakses, memilih, dan menilai
pengetahuan serta mengatasi situasi yang ambigu dan atisipatif terhadap ketidak
pastian. Oleh karena itu, kurikulum seyogyanya dapat mengakomodasi dan
mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sehingga
peserta didik dapat mengimbangi sekaligus mampu mengembangkan ilmu penmgetahuan
dan tekhnologi untuk kemslahatan dan kelangsungan hidupnya[6]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kemajuan teknologi
adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan
untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Islam
merupakan ajaran agama yang sempurna. Kesempurnaannya dapat tergambar dalam
keutuhan inti ajarannya. Iman, ilmu, dan amal merupakan satu kesatuan yang
utuh, tidak dapat dipisahkan. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon
yang menopang tegaknya agama Islam. Ilmu bagaikan batang dan dahan pohon itu
yang mengeluarkan cabang-cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
B.
Saran
Dengan
selesainya makalah ini tentunya masih banyak yang kurang dalam makalah ini maka
dari itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari Bapak
dosen yang membawakan mata kuliah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr.Hasan Langgulung,Pendidikan Islam dalam Abad ke 21,Jakarta,2003.
Dr. Nurholis Madjid, Islam kemoderenan dan keindonesiaan,bandung,
Mizan.1987. Dr.H.Rahmat Rahrjo,M.Ag,Pengembangan dan inovasi kurikulum,jogja,baituna
publishing,2012.
[1] Prof.Dr.Hasan
Langgulung,Pendidikan Islam dalam Abad ke 21,Jakarta,2003. Hal 125
[2] Dr. Nurholis
Madjid, Islam kemoderenan dan keindonesiaan,bandung, Mizan.1987.Hal 274
[4] Prof.Dr.Hasan
Langgulung,Pendidikan Islam dalam Abad ke 21,Jakarta,pustaka alhusna baru,2003.
Hal 197
[5] Dr.H.Rahmat
Rahrjo,M.Ag,Pengembangan dan inovasi kurikulum,jogja,baituna
publishing,2012.hal 32
[6] Dr.H.Rahmat
Rahrjo,M.Ag,Pengembangan dan inovasi kurikulum,jogja,baituna publishing,2012.hal
32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar