Senin, 06 Januari 2014

INTEGRASI PENDIDIKAN ISLAM DAN IPTEK MAKALAH

INTEGRASI PENDIDIKAN ISLAM DAN IPTEK
MAKALAH
Disusun Untuk  Memenuhi Tugas Kelompok Semester VI G
Program Strata Satu ( S-1 ) Fakultas Tarbiyah
Mata Kuliah Kapita Selekta PAI
Dosen
Drs. H. M. Muhtar Saefudin. M. Ag




                                                                                                                                                                                                                                               
                                                                                                                       
Disusun Oleh :
AKHMAD ZAINUL NGASROF H            NIM. 2103835
AKHMAD MUKHLISON                           NIM. 2014054
MUHAMMAD SODIK                                NIM. 2104070

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA

( STAINU ) KEBUMEN
2013



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT.Atas segala karunia yang diberikan,Alhamdulillah akhirnya makalah ini Kapita selekta PAI yang berjudul “Integrasi Pendidikan Islam dan IPTEK ”,sebagai tugas tersetruktur dapat terselesaikan tanpa suatu halangan apapun.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Drs. H. M. Muhtar Saefudin. M. Ag selaku dosen pengampu mata kuliah “Kapita Selekta PAI” atas segala bimbingan dan arahan yang telah diberikan,serta tak lupa pula kepada teman teman mahasiswa kelas G Semester VI  Enam ) Prodi PAI atas kerja sama yang telah diberikan,dan semua pihak yang tidak dapat kami sebut satu persatu.
            Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna,maka dari itu kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun,sebagai bahan masukan dalam penyusunan makalah dan tugas tugas kami selanjutnya.
            Harapan kami,semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita bersama.Amin ya Robbal ‘Alamin.
Kebumen,………………2013

Penyusun





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
…………………………………………………………………………………..
I
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………………………………….
II
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………………………………
III
BAB I PENDAHULUAN


A.    Latar belakang
…………………………………………………………………………………..
1
B.     Rumusan Masalah
……………………………………………………………………………
1
BAB II PEMBAHASAN


A.    Pengertian integrasi
……………………………………………………………………………
3
B.     Pengertian pendidikan islam
………………………………………………………………..
3
C.     Pendidikan Islam dan IPTEK
……………………………………………………………
4
D.    Peran Pendidikan Agama Islam dalam Perkembangan Teknologi
….
7
E.     Landasan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi
……………………………………
8
F.      Landasan Empiris
………………………………………………………………………………
9
BAB III PENUTUP


A.    Kesimpulan
…………………………………………………………………………………….
11
B.     Saran
……………………………………………………………………………………………………….
11
DAFTAR PUSTAKA

12








BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang
Jika hanya mempunyai iman dan takwa tetapi tertinggal dari Ilmu pengetahuan dan teknologi maka umat  islam akan tergantung kepada bangsa lain. Islam akan terpinggirkan dari percaturan global.Sebaliknya bila hanya unggul secara Ipteks tapi kering Iman dan takwa maka umat Islam hanya akan menjadi bangsa yang arogan. Suatu peradaban yang hanya mengejar kesenangan dunia dan  hidup  secara hedonistik.
Selainkarena adanya problem dikotomi antara apa yang dinamakan ilmu-ilmu umum (sains) dan ilmu-ilmu agama (Islam), juga disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa pengembangan ipteks dalam sistem pendidikan kita tampaknya berjalan sendiri, tanpa dukungan asas iman dan  taqwa yang kuat, sehingga dikhawatirkan pengembangan dan kemajuan ipteks tidak memiliki nilai tambah dan tidak memberikan manfaat yang cukup berarti bagi kemajuan dan kemaslahatan umat dan bangsa dalam arti yang seluas-luasnya.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Integrasi?
2.      Apa pengertian Pendidikan Islam?
3.      Bagaiman hubungan antara Pendidikan Islam dan IPTEK?
4.      Bagaimana Peran Pendidikan Agama Islam dalam Perkembangan Teknologi?
5.      Landasan apa saja  yang digunakan ?




















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian integrasi
Kata “integrasi” berasal dari bahasa latin integer, yang berarti utuh atau menyeluruh. Berdasarkan arti etimologisnya itu, integrasi dapat diartikan sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.
Dalam Kamus Pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, kata integrasi memiliki pengertian penyatuan hingga menjadi kesatuan yg utuh atau bulat
B.       Pendidikan Islam
Pengertian pendidikan Islam menurut Hasbullah merupakan pewarisan dan perkembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman ajaran Islam sebagai yang termaktub dalam AL-Qur’an dan Sunnah Rasul, yang dimaksudkan adalah dalam rangka terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan demikian ciri yang membedakan antara pendidikan Islam dengan yang lain adalah pada penggunaan ajaran Islam sebagai pedoman dalam proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia tersebut. Sedangkan Haidar Putra Daulay menyatakan bahwa hakikat pendidikan Islam adalah pembentukan manusia yang dicita-citakan, sehingga dengan demikian pendidikan Islam adalah proses pembentukan manusia ke arah yang dicita-citakan Islam.
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat diambil pengertian bahwa yang dimaksud Pendidikan Agama Islam adalah suatu aktivitas atau usaha-usaha tindakan dan bimbingan yang dilakukan secara sadar dan sengaja serta terencana yang mengarah pada terbentuknya kepribadian anak didik yang sesuai dengan norma-norma yang ditentukan oleh ajaran agama.
Peradapan manusia sekarang menghadapi suatu cobaan yang dahsyat.yaitu keruntuhan berbagai pola kehidupan yang bisa digunakan oleh manusia untuk menanggapi hidup ini. Ada satu kelompok yang yang melihat nilai- nilai lama mulai runtuh sedangkan nilai-nilai baru muncul untuk menggantikan yang lama.
C.      Pendidikan Islam dan IPTEK
Merujuk kepada sejarah Islam, teknologi bukanlah sesuatu yang asing. Teknologi akan terus berkembang sejalan dengan kepandaian manusia untuk memudahkan urusan kehidupan. Islam tidak pernah menghalangi atau bahkan mengharamkan teknologi terutama dimanfaatkan untuk pendidikan. Tidak ada hukum sesuatu itu haram kecuali terdapat nas dan dalil terang menyatakan sesuatu itu haram.
Wacana perpaduan antara sains dan Agama di Indonesia sudah lama digaungkan sebagaimana yang tertuang dalam UUSPN Nomor 20 Tahun 2003 pasal 30 yang mewajibkan penyelenggaraan pendidikan Agama pada semua strata pendidikan sebagai bentuk kesadaran bersama untuk mencapai kualitas hidup yang utuh.
Peserta didik saat ini sangat kritis dan tidak begitu saja menerima pelajaran pendidikan agama Islam. Ketika disampaikan tentang haramnya makanan tertentu maka mereka tidak serta merta menerima namun mereka mempertanyakan tentang keharaman makanan tersebut. Dalam kasus seperti inilah peran sains diharapkan mampu memberikan penjelasan secara menyeluruh. Sehingga antara pendidikan agama Islam dan sains dapat saling mendukung dalam memberikan pemahaman yang utuh kepada peserta didik.
Integrasi sinergis antara Agama dan ilmu pengetahuan secara konsisten akan menghasilkan sumber daya yang handal dalam mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dengan diperkuat oleh spiritualitas yang kokoh dalam menghadapi kehidupan. Islam tidak lagi dianggap sebagai Agama yang kolot, melaikan sebuah kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri di berbagai bidang kehidupan, dan sebagai fasilitas untuk perkembangan ilmu dan  teknologi.
Dalam ilmu pengetahuan modern dapat kita temuakn berbagi “jejak kaki” yang menunjukan bahwa sumbangna islam itu terutama berujud berbagai bahan yang merupakan high culture umat manusia itu dan sampai batas tertentu, juga saat sekarang sebagaimana tercermin pada istilah-istilah ilmiah[1]. Dengan seperti itu maka sejarah mencatat bahwa umat islam adalah yang menginternasionalakan ilmu pengetahuan. Jika sebelumnya suatu cabang ilmu pengetahuan hanya merupakan kekayaan nasional bangsa tertentu, maka sejk islam dan dalam peradaban islam, ilmu-ilmu itu tumbuh menjadi kekayaan bersama umat manusia. Pemjelasan mendasar atas kenyataan-kenyataan itu terdapat dalam islam, yang memendang bahwa umat manusia adalah mahluk tuhan yang ditunjuk menjadi kholifah bagi-Nya dimuka bumi ini
Memahami lingkungan hidup, baik yang fisik maupun yang sosio-kultural, dapat dipandang sebagai pemenuhan fungsi kekehilafan manusia. Hal itu juga berarti usaha memahami sunnatullah (hukum-hukum tuhan) yang telah ditetpkannya untuk alam ciptaanya semua ini melahirkan ilmu pengetahuan termasuk ilmu pengetahuan yang modern maka bertindak dengan berpedoman pada hasil-hasil penemuan ilmiah adalah bertindak sesuai dengan sunnatullah.dengan kata lain hal ini merupakan suatu bentuk ketundukan kepada Allah, dan berarti pula suatu bentuk keislaman. Oleh karena itu, Al-Qur’an menyebutkan bahwa dosa terbesar menusia yang tak terampuni ialah syirik.
Jadi jelas, bahwa sumber sumbangan islam bagi ilmu pengetahuan ialah paham tauhid : monotaisme yang tegak dan tidak mengenal kompromi. Tauhid juga bisa disebut sebagai paham ketuhanan yang maha esa adalah ajaran yang menegaskan bahwa tuhan adalah asal usul dan tujuan hidup manusia, termasuk peradaban dan ilmu pengetahuannya. Kini muncul banyak kritik kepada peradaban modern dengan tekhnologi dan ilmu pengetahuannya itu. Dari sudut pandang islam, hanya segi metode dan empirisisme ilmu pengetahuan modernlah yang nampaknya abash (valid). Sedangkan dalam hal moral dan etika, ilmu pengetahuan modern amat miskin. Hal ini bisa menjadi sumber ancaman lebih lanjut umat manusia. Disinilah letak inti sumbangan islam dengan sitem keimanan berdasrkan tauhid itu, kaum muslimin diharapkan mampu menawarkan penyelesaian atas masalah moral dan etika ilmu pengetahuan modern. Manusia harus disadarkan kembali akan fungsinya sebagai ciptaan tuhan, yang dipih untuk menjadi khalifahnya, dan harus mampu mempertanggungjawabkan seluruh tindakannya dimuka bumi ini kepadnya. Ilmu pengetahuan berasal dari tuhan, dan harus digunkan dalam semangat mengabdi kepadanya. [2]
D.      Peran Pendidikan Agama Islam dalam Perkembangan Teknologi
Peran Pendidikan Islam dalam perkembangan teknologi, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Aqidah Islam Sebagai Dasar Sains dan Teknologi
Inilah peran pertama pendidikan islam yang dimainkan dalam iptek, yaitu menjadikan aqidah Islam sebagai basis segala konsep dan aplikasi iptek. Inilah paradigma Islam sebagaimana yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW.
b.      Syariah Islam sebagai Standar Pemanfaatan Sains dan Teknologi
Peran kedua Islam dalam perkembangan sains dan teknologi, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan sains dan teknologi. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan sains dan teknologi yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam[3]. Jika dua peran ini dapat dimainkan oleh umat Islam dengan baik, insyaAlloh akan ada berbagai berkah dari Allah kepada umat Islam dan juga seluruh umat manusia.
Teknologi informasi ini dapat menduduki tempat dalam jenjang pengetahuan menurut klasifikasi yang telah wujud selam ini, maka ia dapat diasnggap sebagai ilmu atau sekurang-kurangnya sebagai ketrampilan, kalau maka ia tidak lebih dari letupan-letupan kejahilan yang menyertai letupan-letupan pengetahuan yang melanda dunia dewas ini.
Dalam sejarah umat manusia ada berbagai peristiwa yang dianggap noleh pakar-pakar sejarah sebagai pertanda bermulanya era baru yang membedkan era baru itu dengan masa sebelumnya, kat buku-buku sejarah membuat revolusi teerhadap kehidupan manusi, sehingga apa yang berlaku setelah itu samasekali tak dapat dibayangkan sebelum itu. Penciptaan tulisan adalah salah satu peristiwa yang maha penting itu. Penemuan titik nol oleh saintis-saintis islam juga adalah salah satu peristiwa penting itu[4]. Begitu juga dengan penemuan percetakan telah membawa revolusi industry dieropa. Barangkali penemuan computer ini adalah diantara peristiwa-peristiwa penting yang merubah sejarah dunia ini.
E.       Landasan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi
Ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek) pada hakikatnya adalah hasil kebudayaan manusia yang berkembang peset seiring dengan lajunya perkembangan masyarakat. Tekhnologi merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu lainnya yang berfungsi untuk memecahkan maslah-masalah praktis .perkembangan ilmu pengetahuan didunia yang semakin pesat berkembang serta arus transformasi ilmu tekhnologi yang tak mungkin terelakan lagi, menjafdikan kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi modern sekarang ini. Kegiatan pendidikan juga membutuhkan dukungan dari penggunaan alat-alat hasil tekhnologi industry (radio, TV, Komputer,LCD).yang lasim disebut dengan pendekatan informasi tekhnologi dan komunikasi[5].
Mengingat pendidikan merupakan upaya menyiapkan peserta didik menghadapi masa depan dan perubahan masyarakat yang semakin pesat terutama dalam perunabahan iptek, maka pengembangan kurikulum harus berdasarkan iptek. Landasan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum. Hali ini dimaksudkan untuk lebih berorientasi kemasa depan sehingga peserta didik akan mencapai tingkat pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman
F.       Landasan Empiris
Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang dimiliki manusia masih relative sederhan , namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Berbagai penemuan dan teori-teori baru muncul dan terus berlangsung hingga saat ini, dan dipastikan kedepannya akan harus berkembang. Dengan berkembangnya iptek. Tuntutan-tuntutan barupun muncul dalam aspek kehidupan, seperti diterapkannya prinsip demokrasi, desentralisasi, dan keadilan, termasuk juga dalam system pendidikan. Tuntutan tersebut menyangkut pembaruan system pendidikan, salah satunya pembaharuan kurikulum, yaitu diversifikasi kurikulum untuk melayani peserta didik dan potensi daeraah yang beragama. Kemajuan cepat dalam bidang informasi dan tekhnologi dalam dasawarsa terakhir telah berpengaruh pada perdaban manusia melebihi angkauan pemikiran manusia sebelumnya. Pengaruh ini terlihat pada pergeseran tatan sosial, ekonomi, dan politik yang memerlukan keseimbangan baru antara nilai-nilai, pemikiran, dan cara kehidupan yang berlaku pada konteks global dan local. Selain itu, dalam abad pengetahuan seperti sekarang ini, diperlukan masyarakat yang berpengetahuan luas melalui belajar sepanjang hayat (long life education) denag standar mutu yang tinggi. Pengetahuan dan ketrampilan yang harus dikuasia masyarakat bsangat beragam sehingga diperlukan sebuah kurikulum yang dilengkapi dengan kemampaun mekognisdan kompetensi untuk berfikir dan belajar dan bagaimana belajar (learning to learn); mengakses, memilih, dan menilai pengetahuan serta mengatasi situasi yang ambigu dan atisipatif terhadap ketidak pastian. Oleh karena itu, kurikulum seyogyanya dapat mengakomodasi dan mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sehingga peserta didik dapat mengimbangi sekaligus mampu mengembangkan ilmu penmgetahuan dan tekhnologi untuk kemslahatan dan kelangsungan hidupnya[6]

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Islam merupakan ajaran agama yang sempurna. Kesempurnaannya dapat tergambar dalam keutuhan inti ajarannya. Iman, ilmu, dan amal merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak dapat dipisahkan. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang tegaknya agama Islam. Ilmu bagaikan batang dan dahan pohon itu yang mengeluarkan cabang-cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
B.     Saran
Dengan selesainya makalah ini tentunya masih banyak yang kurang dalam makalah ini maka dari itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari Bapak dosen yang membawakan mata kuliah ini.


DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr.Hasan Langgulung,Pendidikan Islam dalam Abad ke 21,Jakarta,2003.
Dr. Nurholis Madjid, Islam kemoderenan dan keindonesiaan,bandung, Mizan.1987. Dr.H.Rahmat Rahrjo,M.Ag,Pengembangan dan inovasi kurikulum,jogja,baituna publishing,2012.
www. Pendidikan islam. com



[1] Prof.Dr.Hasan Langgulung,Pendidikan Islam dalam Abad ke 21,Jakarta,2003. Hal 125
[2] Dr. Nurholis Madjid, Islam kemoderenan dan keindonesiaan,bandung, Mizan.1987.Hal 274
[3] www.pendidikan islam.com
[4] Prof.Dr.Hasan Langgulung,Pendidikan Islam dalam Abad ke 21,Jakarta,pustaka alhusna baru,2003. Hal 197
[5] Dr.H.Rahmat Rahrjo,M.Ag,Pengembangan dan inovasi kurikulum,jogja,baituna publishing,2012.hal 32
[6] Dr.H.Rahmat Rahrjo,M.Ag,Pengembangan dan inovasi kurikulum,jogja,baituna publishing,2012.hal 32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar