SEJARAH BERDIRINYA MASJID AL GHOZALI
Sebelum
berdirinya masjid Algozali sedikit cerita mengenai asal mulanya renaca
pembangunan masjid yang akan di rintis oleh Mbah Nangim. Beliau adalh seorang
Kyai yang berasal dari Kota kebumen tepatnya bandung sruni. Beliau melakukan
dakwahnya menggunakan kesenian Menorek kepada masyarakat sekitar agar warga
sekitar dapat menonton dan bisa melaksanakan
ibadah secara syariat islam.
Beliau
melakukan dakwah tersebut pada tahun 1852 M. Pada waktu itu mbah Nangim belum
beristri dan pada waktu itu pula beliau
mendirikan mushola yang belum diberi nama.
Pada waktu
itu Mbah Nangim melakukan solat sendiri tanpa diketahui olehnya ada masyarakat
yang sengaja melihatnya solat, karena mereka penasaran dengan apa yang sedang
dilakukan oleh mabah Nangim. Dan setelah masyarakat menanyakan apa yang telah
dilakukan, mbah Nangim sudah mulai melakukan dakwahnya dengan terang-terangan
kepada masyarakat tentang tata cara solat dan tujuan solat itu apa.
Lambat laut
dengan berjalannya waktu mbah nangim memperistri putra dari Mbah Gelondong dan sampai
mempunyai Enam putra, diantaranya adalah:
1. Mbah Glondong Lebak
2. Mbah Kyai Ghozali
3. Mbah Istanginah( bertempat di Kaliwiro)
4. Mbah Zaenal ‘Abidin
5. Mbah Juraimi
6. Mbah Sis
Dari keenam
Putra tersebut yang meneruskan perjuangannya didesa kumejing adalah Mbah Kyai
Ghozali. Beliaulah yang mendirikan masjid sesuai dengan apa yang telah dirintis
oleh bapaknya (Mbah Nangim). Orang yang ikut mendirikan masjid tersebut adalah
1. Mbah Chaeroni
2. Mbah Muhdi
Pada waktu
itu masjid tersebut belum di beri nama, bahwa tujuan utamanya adalah agar para warga setempat dapat melakukan
ibadahnya secara berbondong-bondong kemasjid yang telah dibuatnya. Setelah
beberapa tahun kemudian Mbah Ghozali beristri dengan Mbah Kyai Mardliyah (dari
Pesanggrahan), dan Mbah Nyai Bariroh (dari Kumejing).
Mbah nyai
Bariroh memberikan Keturunan yaitu 4 anak diantarannya adalah:
1. Mbah Kyai M. Fadlulloh
2. Bpk. M Ddluha
3. Bpk. Yusron
4. Nyai Tongatun
Setelah
berjalnnya waktu ada masyarakat yang mengusulkan agara masjid tersebut di beri
nama, dengan perundingan yang dilakukan secara musyawarah akhirnya masjid
tersebu di beri nama Ghozali.
Nama
tersebut diambil dari nama Mbah Kyai Ghozali, berlanjut dengan berjalannya
waktu masjid tersebut di lanjutkan oleh Mbah kyai M Fadlulloh lah yang
meneruskan menjadi Imam Masjid Ghozali, lambat laut dengan majunya jaman masjid
Ghozali di ubah menjadi Masjid AL-GHOZALI
dan setelah mbah kyai M Fadlulloh sudah tua dan imam masjid tersebut
diteruskan oleh Putra Mantunya Yaitu Bpk Kyai Nawawi yang memperistri putri
dari Mbah kyai M fadlulloh yaitu Khomsatun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar