Kamis, 12 Desember 2013

makalah subjek dan sasaran evaluasi pembelajaran



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang
          Selama ini belum diperoleh hasil penelitian yang komprehensif tentang hasil pembelajaran pendidikan agama Islam pada sekolah, mulai tingkat SD, SMP dan SMA. Berbagai penelitian yang menyangkut tentang pendidikan agama di sekolah pernah dilakukan oleh beberapa kalangan, tetapi sifatnya parsial.
Namun bisa diduga, bahwa hasil pembelajaran PAI pada sekolah adalah sangat bervariasi, mulai dari hasil pembelajaran yang kurang berkualitas hingga yang sangat bermutu. Pembelajaran yang dikembangkan selama ini adalah selalu menempatkan guru sebagai pusat belajar sehingga target pembelajaran adalah ilmu pengetahuan sebagai pemberian guru kepada siswa (transfer of knowledge) yang berbentuk penguasaan bahan dan selalu berorientasi pada nilai yang tertuang dalam bentuk angka-angka. Dengan demikian dominasi guru akan menghancurkan kreativitas, kemandirian serta orisinalitas siswa. Di samping itu penyampaian pembelajaran lebih bersifat teks normatif. Pendidikan religiusitas atau keberagamaan yang seharusnya terbentuk melalui pendidikan agama terabaikan atau gagal diwujudkan.
Materi pendidikan agama Islam yang disajikan di sekolah masih banyak terjadi pengulangan-pengulangan dengan tingkat sebelumnya. Disamping itu, materi pendidikan agama Islam dipelajari tersendiri dan lepas kaitannya dengan bidang-bidang studi lainnya, sehingga mata pelajaran agama Islam tidak diterima sebagai sesuatu yang hidup dan responsif dengan kebutuhan siswa dan tantangan  perubahan. Bahkan kehadiran pelajaran pendidimkan agama Islam dapat dipastikan akan membosankan dan kurang menantang.
Metodologi pembelajaran agama Islam di sekolah disampaikan sebagian guru secara statis-indoktrinatif-doktriner dengan fokus utama kognitif yang sibuk mengajarkan pengetahuan dan peraturan agama, akan tetapi bagaimana menjadi manusia yang baik: penuh kasih sayang, menghormati sesama, peduli pada lingkungan, membenci kemunafikan dan kebohongan dan sebagainya justru luput dari perhatian.
Romo Mangunwijaya dengan nada menggugat ia berucap, pelaksanaan pendidikan agama saat ini mempunyai masalah-masalah yang sangat kompleks tapi sayangnya tidak semua educator agama benar-benar sadar akan persoalan ini. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pola pendidikan kita saat ini masih mementingkan huruf dari pada ruh, lebih mendahulukan tafsiran harfiah di atas cinta kasih.
Dari ungkapan-ungkapan sebagaimana terurai di atas, dapat dimengerti bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam sekolah menghadapi sejumlah permasalahan yang mendesak untuk dipecahkan. Jika tidak, dikhawatirkan justru misi utama yang hendak diemban oleh pendidikan agama Islam malah tidak atau kurang mencapai sasaran. Evaluasi atau penilaian adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui, memahami, dan menggunakan hasil kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses penilaian harus didasarkan atas suatu selang waktu, bukan sesaat saja. Ini berarti bahwa evaluasi merupakan kumpulan dari sederetan pengukuran yang dilakukan berkali-kali dengan suatu tujuan tertentu. Hasil belajar anak yang diperoleh melalui evaluasi itu tidak hanya sekedar untuk diketahui dan dipahami guru, tetapi yang lebih penting ialah agar dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti kenaikan kelas, meluluskan murid dan sebagainya.

B.      Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari subjek pembelajaran
2.      Apa yang dimaksud dengan sasaran Evalusai pembelajaran PAI
C.      Tujuan Masalah
1.      Mengetahui Pengertian subjek pembelajaran
2.      Mengetahui sasaran seperti apa yang ada didalam Evalusai pembelajaran PAI












RANGKUMAN
SUBJEK DAN SASARAN EVALUASI PEMBELAJARAN PAI

A.      Subjek Evalusai Pembelajaran PAI
     Adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi.Siapa yang dapat disebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap tes, ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku.
Contoh :
a.         Untuk melaksanakan evaluasi tentang prestasi belajar atau pencapaian maka sebagai subjek evaluasi adalah guru.
b.         Untuk melaksanakan evaluasi sikap menggunakan sebuah sekala maka sebagai subjeknya dapat meminta petugas yang ditunjuk, dengan didahului oleh sustu latihan melaksanakan evaluasi tersebut.
c.         Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan alat ukur yang sudah disetandardisasikan maka subjeknya adalah ahli-ahli psikologi. Disamping alatnya bersifat rahasia maka subjek evaluasi haruslah seseoreang yang betul-betul ahli karena jawaban dan tingkah laku orang yang di tes harus diinterprestasikan dengan cara tertentu.
       Tidak setiap orang dapat menafsirkan jawaban tes kepribadian ini, sehingga orang yang telah mempelajari tes secara mendalam saja yang dapat melakukannya. Demikian juga dengan tes inteligensi, subjek pelakunya harus seorang ahli.
       Dalam keterangan ini, penulis mengkategorikan pelaksanaan evaluasi sebagai subjek evaluasi. Ada pandangan lain yang disebut subjek evaluasi adalah siswa, yakni orang yang dievaluasi . Dalam hal ini yang yang dipandang sebagai objek misalnya: prestasi matematika, kemampuan membaca, kecepatan lari, dan sebagainya. Pandangan lain lagi mengklasifikasikan siswa sebagai objek evaluasi dan guru sebagai subjeknya.
            Evaluasi mempunyai fungsi : Kurikuler (alat pengukur ketercapaian tujuan mata pelajaran), instruksional (alat ukur ketercapaian tujuan proses belajar mengajar), diagnostik (mengetahui kelemahan siswa, penyembuhan atau penyelesaian berbagai kesulitan belajar siswa)., placement (penempatan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya, serta kemampuannya) dan administratif BP (pendataan berbagai permasalahan yang dihadapi siswa dan alternatif bimbingan dan penyuluhanya).

Evaluasi pembelajaran memilki berbagai tujuan diantaranya adalah untuk :
1.    Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa. Berfungsi sebagai : 
a.           Laporan kepada orang tua / wali siswa. 
b.           Penentuan kenaikan kelas. 
c.           Penentuan kelulusan siswa.

2. Penempatan siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat dan berbagai karakteristik yang dimiliki.
3.    Mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik dan lingkungan) yang berguna baik bagi penempatan maupun penentuan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa, yakni berfungsi sebagai masukan bagi tugas Bimbingan dan Penyuluhan (BP).
4.    Sebagai umpan balik bagi guru, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan program remdial bagi siswa. 

B.       Sasaran evalauasi pembelajaran PAI
     Objek atau sasaran penilaian adalah segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilaian menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut.
     Dengan masih menggunakan diagram tentang transformasi maka sasaran penilaian untuk unsure-unsurnya meliputi: input, transformasi, dan output.
a.      Input
Calon siswa sebagai pribadi yang utuh,dapat ditinjau dari beberapa segi yang menghasilkan bermaca-macam bentukk tes yang digunakan sebagai alat untuk mengukur. Aspek yang bersifat rohani setidak-tidaknya mencakup 4 hal.
1).  Kemampuan
        Untuk dapat mengikuti program dalam suatu lembaga/sekolah/institusi maka calon siswa harus memiliki kemampuan yang sepadan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini disebut tes kemampuan atau attitude test.
2).   Kepribadian
       Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri manusia dan menampakan bentuknnya dalam tingkah lakku. Dalam hal-hal tertentu, informasi tentang kepribadian sangat diperlukan. Alat untuk mengetahui kepribadian seseorang disebut tes kepribadian atau personality test.
3).   Sikap-sikap
       Sebenarnya sikap ini merupakan dari bagaian dari tingkah laku manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Namun karena sikap ini merupakan sesuatu yang palling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan maka banyak orang yang menginginkan informasi khusus tentangnya. Alat untuk mengetahui sikap dinamakan tes sikap atau attitude test. Oleh karena tes ini berupa kala, maka lalu disebut skala sikap atau attitude scale.
4).   Intelegensi
       Untuk mengetahui Intelegensi ini digunakan tes Intelegensi yang sudah banyak diciptakan oleh para ahli. Dalam hal ini yang terkenal adalah tes buatan binet dan simon yang dikenal dengan binet-simon.
b.             Transformasi
Telah dijelaskan bahwa banyak unsur yang terdapat dalam transformasi yang semuanya dapat menjadi sasaran atau objek penilaian demi diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan. Unsur-unsur dalam trnsformasi yang menjadi objek penilaian antara lain:
1)          Kurikulum/materi,
2)         Metode dan cara penilain
3)         Saran pendidikan/media
4)         System administrasi
5)         Guru dan personal lainnya.
c.              Output
       Penilaian terdapat lulusan suatu sekolah dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi belajar mereka selama mengikuti program. Alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut tes pencapaian atau achievement test.
          Kecenderungan yang ada sampai saat ini disekolah adalah bahwa guru hanya menilai prestasi belajar aspek kognitif atau kecerdasan saja. Alatnya adalah tes tertulis. Aspek psikomotorik, apalagi afektif sangat lanka dijamah oleh guru. Akibatnya dapat kita saksikan, yakni bahwa para lulusan hanya menguasai teori tetapi tidak trampil melakukan pekerjaan ketrampilan, juga tidak mampu mengamplikasikan pengetahuan yang sudah mereka kuasai.
       Lemahnya pembelajaran dan evaluasi terhadap aspek afektif ini, jika kita mau instropeksi, telah berakibat merosotnya akhlak para lulusan, yang selanjutnya berdampak luas pada merostnya akhlak bangsa.
       Langkah yang selanjutnya yang harus ditempuh oleh guru dalam mengadakan evaluasi adalah menetapkan apa yang menjadi sasaran evaluasi tersebut. Sasaran evaluasi ini penting diketahui supaya memudahkan guru dalam menyusun alat-alat evaluasinya.
       Pada umumnya ada tiga sasaran pokok evaluasi yakni:
1.        Segi tingkah laku peserta didik.
Artinya segi-segi yang menyangkut sikap, minat,perhatian, ketrampilan peserta didik itu sendiri sebagai akibat proses belajar-mengajar.
2.        Segi pendidikan
Artinya menguasai materi yang diberikan oleh dalam proses belajar-mengajar.
3.        Segi-segi yang menyangkut proses belajar dan  mengajar itu sendiri.
Artinya bahwa proses belajar mengajar perlu diberi penilaian secara objektif dan guru sebab baik dan tidaknya proses belajar-mengajar akan menentukan baik tidaknya hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik.
       Ketiga sasaran diatas harus dievaluasi secara menyeluruh artinya jangan hanya dinilai dari segi materi semata-mata, tetapi juga harus dinilai segi-segi perubahan tingkah laku dalam proses belajar mengajar.
       Dengan menetapkan sasarn diatas,maka seorang guru akan mudah menempatkan ala-alat evaluasiny. Adapun segi-segi yang dukur dalam evaluasi ini adalah sebagai berikut:
1.      Kedudukan akademis setiap peserta didik, baik dibandingkan dengan teman sekelasnya, sekolahannya maupun dengan sekolah-sekolah yang lain.
2.      Kemajuan belajar dalam suatu mata pelajaran tentu misalnya tauhid, tarikh, fikih, dan segalanya.
3.      Kelemahan dan kelebihan peserta





























BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
     Subjek dan sasaran evaluasi pembelajaran PAI adalah upaya untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Sehingga kita akan tahu sasaran dan ranah-ranah yang terkadung dalam tujuan pembelajaran berdasarkan hasil belajar siswa secara umum yang dapat diklasifikasikan seperti ranah kognitif, ranag afektif, dan ranah psikomotorik.
B.       Saran
     Dengan selesainya ringkasan ini tentunya masih banyak yang kurang dalam ringkasa ini maka dari itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari Bapak dosen yang mengantarkan mata kuliah ini.






















DAFTAR PUSTAKA

Dr.Dimyati dan Drs.Mudjiono: Belajara Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,
1999)
Prof.Dr. Suharsimi Arikunto: Dasar-dasar Evaluasi pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)
Drs.A.Tabrani Rusyan: Evaluasi dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Refika Offset, 1933


Selasa, 29 Januari 2013

evaluasi pembelajaran pai


EVALUASI PEMBELAJARAN DI DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Semester VG
Program Strata Satu ( S-1 ) Fakultas Tarbiyah
Mata Kuliah Sistem Evaluasi Pembelajaran PAI
Dosen
Drs. H. Ari Tasiman, M.Pd





Oleh
MUHAMMAD SODIK
NIM.2104070


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA

( STAINU ) KEBUMEN
2012




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT.Atas segala karunia yang diberikan,Alhamdulillah akhirnya makalah ini Hadits Tarbawi yang berjudul “Evaluasi Pembelajaran di dalam Pendidikan ”,sebagai tugas tersetruktur dapat terselesaikan tanpa suatu halangan apapun.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Drs. H. Ari Taiman,M.Pd.selaku dosen pengampu mata kuliah “Sistem Evaluasi Pembelajaran PAI” atas segala bimbingan dan arahan yang telah diberikan,serta tak lupa pula kepada teman teman mahasiswa kelas G Semester V (lima) Prodi PAI atas kerja sama yang telah diberikan,dan semua pihak yang tidak dapat kami sebut satu persatu.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna,maka dari itu kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun,sebagai bahan masukan dalam penyusunan makalah dan tugas tugas kami selanjutnya.
Harapan kami,semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita bersama.Amin ya Robbal ‘Alamin.

Kebumen,………………2012

Penyusun


















DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar belakang
  2. Rumusan Masalah
  3. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
  1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
  2. Tujuan evaluasi pembelajaran
  3. Macam-macam jenis evaluasi
BAB III PENUTUP
  1. Kesimpulan
  2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
















BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar belakang
Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi- kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu. Pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses berfikir. Kedua , dalam proses pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses Tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa , yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri
Secara formal, pendidikan diselengarakan disekolah. Hal itu sering sering dikenal dengan pengajaran dimana proses belajar mengajar yang melibatkan banyak factor baik pengajar, pelajar, bahan/materi, fasilitas maupun lingkungan. Pengajaran dilaksanakan tidak hanya untuk kesenangan atau bersifat mekanis saja tetapi mempunyai misi atau tujuan bersama. Dalam usaha untuk mencapai misi dan tujuan itu perlu diketahui apakah usaha yang dialakukan sudah sesuai dengan tujuan? Jika iya, sudah sejauh mana ditempuh? Apakah anak didiknya engalami kemunduran didalam belajar atau peningkatan, dan kalau mengalami kemunduran apakah penyebabnya?
Oleh karena timbulnya pertanyaan-pertabyaan itu,maka dari itulah kami menyajikan beberapa hal tentang evaluasi pemeljaran yang berfungsi untuk melihat sejauh mana pembelajaran yang selama ini telah kita laksanakan. evaluasi pembelajaran ini menyangkut pemberian tes dan soal soal ujian yang memang telah kita rencakan untuk melihat perkembangan siswa agar dapat kita pantau dengan tepat
Proses pembelajaran yang baik dapat dilakukan oleh siswa baik didalam maupun diluar kelas, dan dengan karakteristik yang dimiliki oleh siswa diharapkan mereka mampu berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman- temannya secara baik dan bijak.
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Untuk memperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui kegiatan pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura-aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation) kegiatan pengukuran merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi.


  1. Rumusan Masalah


  1. Apa pengertian Evaluasi Pembelajaran ?
  2. Bagaiman tujuan evaluasi pembelajaran ?
  3. Apa saja macam-macam jenis evaluasi ?


  1. Tujuan penulisan


  1. Untuk mengetahui pengertian Evaluasi Pembelajaran
  2. Untuk mengetahui Bagaiman tujuan evaluasi pembelajaran
  3. Untuk mengetahui beberapa macam-macam jenis evaluasi




























BAB II
PEMBAHASAN


  1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Sesungguhnya, dalam konteks penilaian ada beberapa istilah yang digunakan, yakni pengukuran, assessment dan evaluasi. Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian. Unsur pokok dalam kegiatan pengukuran ini, antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Tujuan pengukuran,
  2. Ada objek ukur,
  3. Alat ukur,
  4. Proses pengukuran,
  5. Hasil pengukuran kuantitatif.
Sementara, pengertian asesmen (assessment) adalah kegiatan mengukur dan mengadakan estimasi terhadap hasil pengukuran atau membanding-bandingkan dan tidak sampai ke taraf pengambilan keputusan. Sedangkan evaluasi secara etimologi berasal dari bahasa Inggeris evaluation yang bertarti value, yang secara secara harfiah dapat diartikan sebagai penilaian. Namun, dari sisi terminologis ada beberapa definisi yang dapat dikemukakan, yakni:
  1. Suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan sesuatu.
  2. Kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas.
  3. Proses penentuan nilai berdasarkan data kuantitatif hasilpengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.
Berdasarkan pada berbagai batasan 3 jenis penilaian di atas, maka dapat diketahui bahwa perbedaan antara evaluasi dengan pengukuran adalah dalam hal jawaban terhadap pertanyaan “what value” untuk evaluasi dan “how much” untuk pengukuran. Adapun asesmen berada di antara kegiatan pengukuran dan evaluasi. Artinya bahwa sebelum melakukan asesmen ataupun evaluasi lebih dahulu dilakukan pengukuran. Sekalipun makna dari ketiga istilah (measurement, assessment, evaluation) secara teoretik definisinya berbeda, namun dalam kegiatan pembelajaran terkadang sulit untuk membedakan dan memisahkan batasan antara ketiganya, dan evaluasi pada umumnya diawali dengan kegiatan pengukuran (measurement) serta pembandingan (assessment).
Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guruakan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik. Adapun langkah-langkah pokok dalam penilaian secara umum terdiri dari:
  1. Perencanaan
  2. Pengumpulan data
  3. Verifikasi data
  4. Analisis data
  5. Interpretasi data
Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan, bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana pebelajar (learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai.
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan informasi secara sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran. Untuk memperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui kegiatan pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura-aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation) kegiatan pengukuran merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi. Evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran.
  1. Tujuan evaluasi pembelajaran


Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Bila ditinjau dari tujuannya, evaluasi pembelajaran dibedakan atas evaluasi diagnostik, selektif, penempatan, formatif dan sumatif. Bila ditinjau dari sasarannya, evaluasi pembelajaran dapat dibedakan atas evaluasi konteks, input, proses, hasil dan outcom.
Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan. Tujuan dilaksanakannya evaluasi proses dan hasil pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan pembelajaran dan pencapaian hasil pembelajaran oleh setiap peserta didik. Informasi kedua hal tersebut pada gilirannya sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran
C. Macam-macam jenis evaluasi
1. Jenis Evaluasi Berdasarkan Tujuan
 a. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
b. Evaluasi Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
  1. Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
  1. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
  1. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekerja siswa.
2. Jenis Evaluasi Berdasarkan Sasaran.
a. Evaluasi Konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan
b. Evaluasi Input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
  1. Evaluasi Proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.


  1. Evaluasi Hasil Atau Produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
  1. Evaluasi Outcom Atau Lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
 3. Jenis Evalusi Berdasarkan Lingkup Kegiatan Pembelajaran
  1. Evaluasi Program Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspek-aspek program pembelajaran yang lain.
  1. Evaluasi Proses Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
  1. Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.

 4. Jenis Evaluasi Berdasarkan Objek Dan Subjek Evaluasi
a. Berdasarkan Objek
  1. Evaluasi Input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
  1. Evaluasi Transformasi
Evaluasi terhadao unsur-unsur transformasi proses pembelajaran antara lain materi, media, metode dan lain-lain.
  1. Evaluasi output
Evaluasi Terhadap Lulusan Yang Mengacu Pada Ketercapaian Hasil
b. Pembelajaran Berdasarkan Subjek
  1. Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
  1. Evaluasi eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
 




























BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan

Sesuai dengan pengertian evaluasi, sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan beberapa instrumen dan hasilnya, dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Artinya, dalam mengambil langkah untuk melaksanakan evaluasi, tentunya diperlukan pengetahuan dan pemahaman terhadap suatu objek dengan terus menerus diadakan instrumen-instrumen yang kemudian dengan hasil instrumen tersebut diharapkan akan memperoleh sebuah kesimpulan

  1. Saran
Dengan selesainya makalah ini tentunya masih banyak yang kurang dalam makalah ini maka dari itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari Bapak dosen yang membawakan mata kuliah ini.














DAFTAR PUSTAKA