Kamis, 12 Desember 2013

makalah subjek dan sasaran evaluasi pembelajaran



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang
          Selama ini belum diperoleh hasil penelitian yang komprehensif tentang hasil pembelajaran pendidikan agama Islam pada sekolah, mulai tingkat SD, SMP dan SMA. Berbagai penelitian yang menyangkut tentang pendidikan agama di sekolah pernah dilakukan oleh beberapa kalangan, tetapi sifatnya parsial.
Namun bisa diduga, bahwa hasil pembelajaran PAI pada sekolah adalah sangat bervariasi, mulai dari hasil pembelajaran yang kurang berkualitas hingga yang sangat bermutu. Pembelajaran yang dikembangkan selama ini adalah selalu menempatkan guru sebagai pusat belajar sehingga target pembelajaran adalah ilmu pengetahuan sebagai pemberian guru kepada siswa (transfer of knowledge) yang berbentuk penguasaan bahan dan selalu berorientasi pada nilai yang tertuang dalam bentuk angka-angka. Dengan demikian dominasi guru akan menghancurkan kreativitas, kemandirian serta orisinalitas siswa. Di samping itu penyampaian pembelajaran lebih bersifat teks normatif. Pendidikan religiusitas atau keberagamaan yang seharusnya terbentuk melalui pendidikan agama terabaikan atau gagal diwujudkan.
Materi pendidikan agama Islam yang disajikan di sekolah masih banyak terjadi pengulangan-pengulangan dengan tingkat sebelumnya. Disamping itu, materi pendidikan agama Islam dipelajari tersendiri dan lepas kaitannya dengan bidang-bidang studi lainnya, sehingga mata pelajaran agama Islam tidak diterima sebagai sesuatu yang hidup dan responsif dengan kebutuhan siswa dan tantangan  perubahan. Bahkan kehadiran pelajaran pendidimkan agama Islam dapat dipastikan akan membosankan dan kurang menantang.
Metodologi pembelajaran agama Islam di sekolah disampaikan sebagian guru secara statis-indoktrinatif-doktriner dengan fokus utama kognitif yang sibuk mengajarkan pengetahuan dan peraturan agama, akan tetapi bagaimana menjadi manusia yang baik: penuh kasih sayang, menghormati sesama, peduli pada lingkungan, membenci kemunafikan dan kebohongan dan sebagainya justru luput dari perhatian.
Romo Mangunwijaya dengan nada menggugat ia berucap, pelaksanaan pendidikan agama saat ini mempunyai masalah-masalah yang sangat kompleks tapi sayangnya tidak semua educator agama benar-benar sadar akan persoalan ini. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pola pendidikan kita saat ini masih mementingkan huruf dari pada ruh, lebih mendahulukan tafsiran harfiah di atas cinta kasih.
Dari ungkapan-ungkapan sebagaimana terurai di atas, dapat dimengerti bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam sekolah menghadapi sejumlah permasalahan yang mendesak untuk dipecahkan. Jika tidak, dikhawatirkan justru misi utama yang hendak diemban oleh pendidikan agama Islam malah tidak atau kurang mencapai sasaran. Evaluasi atau penilaian adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui, memahami, dan menggunakan hasil kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses penilaian harus didasarkan atas suatu selang waktu, bukan sesaat saja. Ini berarti bahwa evaluasi merupakan kumpulan dari sederetan pengukuran yang dilakukan berkali-kali dengan suatu tujuan tertentu. Hasil belajar anak yang diperoleh melalui evaluasi itu tidak hanya sekedar untuk diketahui dan dipahami guru, tetapi yang lebih penting ialah agar dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti kenaikan kelas, meluluskan murid dan sebagainya.

B.      Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari subjek pembelajaran
2.      Apa yang dimaksud dengan sasaran Evalusai pembelajaran PAI
C.      Tujuan Masalah
1.      Mengetahui Pengertian subjek pembelajaran
2.      Mengetahui sasaran seperti apa yang ada didalam Evalusai pembelajaran PAI












RANGKUMAN
SUBJEK DAN SASARAN EVALUASI PEMBELAJARAN PAI

A.      Subjek Evalusai Pembelajaran PAI
     Adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi.Siapa yang dapat disebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap tes, ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku.
Contoh :
a.         Untuk melaksanakan evaluasi tentang prestasi belajar atau pencapaian maka sebagai subjek evaluasi adalah guru.
b.         Untuk melaksanakan evaluasi sikap menggunakan sebuah sekala maka sebagai subjeknya dapat meminta petugas yang ditunjuk, dengan didahului oleh sustu latihan melaksanakan evaluasi tersebut.
c.         Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan alat ukur yang sudah disetandardisasikan maka subjeknya adalah ahli-ahli psikologi. Disamping alatnya bersifat rahasia maka subjek evaluasi haruslah seseoreang yang betul-betul ahli karena jawaban dan tingkah laku orang yang di tes harus diinterprestasikan dengan cara tertentu.
       Tidak setiap orang dapat menafsirkan jawaban tes kepribadian ini, sehingga orang yang telah mempelajari tes secara mendalam saja yang dapat melakukannya. Demikian juga dengan tes inteligensi, subjek pelakunya harus seorang ahli.
       Dalam keterangan ini, penulis mengkategorikan pelaksanaan evaluasi sebagai subjek evaluasi. Ada pandangan lain yang disebut subjek evaluasi adalah siswa, yakni orang yang dievaluasi . Dalam hal ini yang yang dipandang sebagai objek misalnya: prestasi matematika, kemampuan membaca, kecepatan lari, dan sebagainya. Pandangan lain lagi mengklasifikasikan siswa sebagai objek evaluasi dan guru sebagai subjeknya.
            Evaluasi mempunyai fungsi : Kurikuler (alat pengukur ketercapaian tujuan mata pelajaran), instruksional (alat ukur ketercapaian tujuan proses belajar mengajar), diagnostik (mengetahui kelemahan siswa, penyembuhan atau penyelesaian berbagai kesulitan belajar siswa)., placement (penempatan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya, serta kemampuannya) dan administratif BP (pendataan berbagai permasalahan yang dihadapi siswa dan alternatif bimbingan dan penyuluhanya).

Evaluasi pembelajaran memilki berbagai tujuan diantaranya adalah untuk :
1.    Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa. Berfungsi sebagai : 
a.           Laporan kepada orang tua / wali siswa. 
b.           Penentuan kenaikan kelas. 
c.           Penentuan kelulusan siswa.

2. Penempatan siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat dan berbagai karakteristik yang dimiliki.
3.    Mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik dan lingkungan) yang berguna baik bagi penempatan maupun penentuan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa, yakni berfungsi sebagai masukan bagi tugas Bimbingan dan Penyuluhan (BP).
4.    Sebagai umpan balik bagi guru, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan program remdial bagi siswa. 

B.       Sasaran evalauasi pembelajaran PAI
     Objek atau sasaran penilaian adalah segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilaian menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut.
     Dengan masih menggunakan diagram tentang transformasi maka sasaran penilaian untuk unsure-unsurnya meliputi: input, transformasi, dan output.
a.      Input
Calon siswa sebagai pribadi yang utuh,dapat ditinjau dari beberapa segi yang menghasilkan bermaca-macam bentukk tes yang digunakan sebagai alat untuk mengukur. Aspek yang bersifat rohani setidak-tidaknya mencakup 4 hal.
1).  Kemampuan
        Untuk dapat mengikuti program dalam suatu lembaga/sekolah/institusi maka calon siswa harus memiliki kemampuan yang sepadan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini disebut tes kemampuan atau attitude test.
2).   Kepribadian
       Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri manusia dan menampakan bentuknnya dalam tingkah lakku. Dalam hal-hal tertentu, informasi tentang kepribadian sangat diperlukan. Alat untuk mengetahui kepribadian seseorang disebut tes kepribadian atau personality test.
3).   Sikap-sikap
       Sebenarnya sikap ini merupakan dari bagaian dari tingkah laku manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Namun karena sikap ini merupakan sesuatu yang palling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan maka banyak orang yang menginginkan informasi khusus tentangnya. Alat untuk mengetahui sikap dinamakan tes sikap atau attitude test. Oleh karena tes ini berupa kala, maka lalu disebut skala sikap atau attitude scale.
4).   Intelegensi
       Untuk mengetahui Intelegensi ini digunakan tes Intelegensi yang sudah banyak diciptakan oleh para ahli. Dalam hal ini yang terkenal adalah tes buatan binet dan simon yang dikenal dengan binet-simon.
b.             Transformasi
Telah dijelaskan bahwa banyak unsur yang terdapat dalam transformasi yang semuanya dapat menjadi sasaran atau objek penilaian demi diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan. Unsur-unsur dalam trnsformasi yang menjadi objek penilaian antara lain:
1)          Kurikulum/materi,
2)         Metode dan cara penilain
3)         Saran pendidikan/media
4)         System administrasi
5)         Guru dan personal lainnya.
c.              Output
       Penilaian terdapat lulusan suatu sekolah dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi belajar mereka selama mengikuti program. Alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut tes pencapaian atau achievement test.
          Kecenderungan yang ada sampai saat ini disekolah adalah bahwa guru hanya menilai prestasi belajar aspek kognitif atau kecerdasan saja. Alatnya adalah tes tertulis. Aspek psikomotorik, apalagi afektif sangat lanka dijamah oleh guru. Akibatnya dapat kita saksikan, yakni bahwa para lulusan hanya menguasai teori tetapi tidak trampil melakukan pekerjaan ketrampilan, juga tidak mampu mengamplikasikan pengetahuan yang sudah mereka kuasai.
       Lemahnya pembelajaran dan evaluasi terhadap aspek afektif ini, jika kita mau instropeksi, telah berakibat merosotnya akhlak para lulusan, yang selanjutnya berdampak luas pada merostnya akhlak bangsa.
       Langkah yang selanjutnya yang harus ditempuh oleh guru dalam mengadakan evaluasi adalah menetapkan apa yang menjadi sasaran evaluasi tersebut. Sasaran evaluasi ini penting diketahui supaya memudahkan guru dalam menyusun alat-alat evaluasinya.
       Pada umumnya ada tiga sasaran pokok evaluasi yakni:
1.        Segi tingkah laku peserta didik.
Artinya segi-segi yang menyangkut sikap, minat,perhatian, ketrampilan peserta didik itu sendiri sebagai akibat proses belajar-mengajar.
2.        Segi pendidikan
Artinya menguasai materi yang diberikan oleh dalam proses belajar-mengajar.
3.        Segi-segi yang menyangkut proses belajar dan  mengajar itu sendiri.
Artinya bahwa proses belajar mengajar perlu diberi penilaian secara objektif dan guru sebab baik dan tidaknya proses belajar-mengajar akan menentukan baik tidaknya hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik.
       Ketiga sasaran diatas harus dievaluasi secara menyeluruh artinya jangan hanya dinilai dari segi materi semata-mata, tetapi juga harus dinilai segi-segi perubahan tingkah laku dalam proses belajar mengajar.
       Dengan menetapkan sasarn diatas,maka seorang guru akan mudah menempatkan ala-alat evaluasiny. Adapun segi-segi yang dukur dalam evaluasi ini adalah sebagai berikut:
1.      Kedudukan akademis setiap peserta didik, baik dibandingkan dengan teman sekelasnya, sekolahannya maupun dengan sekolah-sekolah yang lain.
2.      Kemajuan belajar dalam suatu mata pelajaran tentu misalnya tauhid, tarikh, fikih, dan segalanya.
3.      Kelemahan dan kelebihan peserta





























BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
     Subjek dan sasaran evaluasi pembelajaran PAI adalah upaya untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Sehingga kita akan tahu sasaran dan ranah-ranah yang terkadung dalam tujuan pembelajaran berdasarkan hasil belajar siswa secara umum yang dapat diklasifikasikan seperti ranah kognitif, ranag afektif, dan ranah psikomotorik.
B.       Saran
     Dengan selesainya ringkasan ini tentunya masih banyak yang kurang dalam ringkasa ini maka dari itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari Bapak dosen yang mengantarkan mata kuliah ini.






















DAFTAR PUSTAKA

Dr.Dimyati dan Drs.Mudjiono: Belajara Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,
1999)
Prof.Dr. Suharsimi Arikunto: Dasar-dasar Evaluasi pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)
Drs.A.Tabrani Rusyan: Evaluasi dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Refika Offset, 1933